Begitu wasit Heri Ollo meniup pluit pertandingan dimulai, anak-anak Gabren menggempur pertahanan anak-anak Bhayangkara FC Pidie Jaya. Afdalul Basyar, Rahul, Darwis dan Irfanda Usman bahu membahu melakukan serangan dan umpan-umpan jauh anak-anak Gabren kesulitan diantisipasi oleh anak-anak Bhayangkara.
Anak asuh Kasat Reskrim Polres Pidie Jaya, berupaya berusaha menahan gempuran Afdalul Basyar dan kawan-kawan. Sehingga pertahanan Bhayangkara sulit ditembus para punggawa Gabren Gapui. Sadar dengan serangan lawan, anak-anak Bhayangkara balik menyerang dan upaya tersebut selalu gagal dikaki pemain lawan. ismail, Aidil, Reza Fahmi terus membangun serangan lewat umpan-umpan pendeknya. Namun tidak membuahkan hasil, tingginya tensi pertandingan menuat wasit Heri Ollo bekerja ekstra keras
Jual beli serangan terus dilakukan kedua kesebelasan, sehingga para pemain sering melakukan kesalahan dan tak mampu menciptakan golnya ke gawang lawan. Hingga babak pertama usai, kedudukan 0-0.
Dibabak kedua anak-anak Bhayangkara mengambil alih serangan, lagi-lagi Reza fahmi dan kawan-kawan gagal dalam membangun serangan. Sebaliknya anak-anak Gabren juga memberi perlawanan sengit, sehingga penjaga gawang Bhayangkara faisal Jafar jatuh bangun menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.
Upaya anak-anak Gabren selalu kandas dikaki palang pintu Bhayangkara yang dikawal Ridho Umami dan Jafar sulit ditembus Afdalul Basyar dan kawan-kawan. Hingga usai pertandingan kedudukan tetap 0-0.
Untuk menentukan pemenang dilakula. Adu pinalti dan saat dilakukan tendangan pinalti Bhayangkara FC Pidie Jaya kalah 3-2, sehingga gabren melaju ke final dan akan melawan Damura FC Garot pada Kamis, (20/10/2022).