Notification

×

Iklan ok

Ust Mufakir Muhammad Calonkan Diri Sebagai Senator

Kamis, 08 Desember 2022 | 09.58 WIB Last Updated 2022-12-08T02:58:33Z

GEMARNEWS.COM, BANDA ACEH - Sosok Ustadz Mufakhir di kalangan mayoritas masyarakat Aceh tentu sudahlah familiar. Pria kelahiran Glumpang Bungkok, sebuah desa yang ada di Kecamatan Glumpang Baro, Pidie, 59 tahun lalu itu, merupakan figur yang kesehariannya banyak terlibat dalam ranah sosial, pendidikan dan dakwah Islamiyah.  

Dr. H. A. Mufakhir Muhammad, MA., begitu nama lengkapnya ialah salah seorang dosen senior pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Dalam perjalanan karir, ia sempat mendapat tugas tambahan sebagai Rektor Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Banda Aceh dan Ketua Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Kependidikan (STKIP) Al-Washliyah Aceh.

Adapun untuk saat ini, Ustadz Mufakhir diamanahi jabatan sebagai Ketua Program Studi Magister Ilmu Al-Quran dan Tafsir di Pascasarjana UINAR. Di samping itu, dirinya juga aktif menjadi penceramah tetap di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh tiap malam Kamis dengan tema akhlak/etika perspektif kajian agama.  

Di tengah kesibukannya mengajar serta mengisi mimbar-mimbar untuk menyampaikan ceramah, Ustadz Mufakhir turut berkiprah dalam berbagai organisasi. Sejak masa muda, ia sudah menjadi ketua OSIS di MAN 1 Pidie, berlanjut mengomandoi Himpunan Mahasiswa Bahasa Arab UIN Ar-Raniry. 

Selanjutnya pria yang dikenal low profile ini juga pernah didapuk sebagai Ketua Ikatan Siswa Kader Dakwah (ISKADA) Aceh yang kontribusinya berlanjut hingga kini yakni Sekretaris Dewan Pembina ISKADA dan terbaru ia dipercaya untuk memimpin Ikatan Khatib Dewan Masjid Indonesia (IK-DMI) Provinsi Aceh.

Mengawali pendidikan formal di MIN Cot Glumpang, Kabupaten Pidie, Mufakhir belia selalu punya semangat belajar yang tinggi meski berasal dari pedesaan. Tak ayal berbekal gairah, ketekunan dan doa restu kedua orangtua, ia sanggup menyelesaikan pembelajaran hingga ke strata-3 (S3).

Jebolan doktor bidang Tafsir Al-Quran dari Sekolah Pascasarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini punya keyakinan bahwa pendidikan adalah salah satu cara ampuh untuk merubah masa depan seseorang. Apalagi Allah SWT juga berjanji dalam kalamNya bahwa Dia akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu dan mengamalkan keilmuannya. 

Dengan melihat sepak terjangnya yang demikian, dukungan deras mulai muncul dari kolega, kerabat dan masyarakat yang menginginkan agar Ustadz Mufakhir terjun ke dunia politik sehingga dapat berbuat lebih banyak bagi umat. 

Tersiar kabar, Ustadz Mufakhir memang telah bersiap untuk meramaikan kancah perpolitikan di Aceh. Seperti pantauan awak media ini tempo hari, Ustadz Mufakhir yang didampingi beberapa simpatisannya, hadir pada acara Sosialisasi Informasi Pendaftaran Calon (SILON) DPD RI yang digelar oleh KIP Aceh di Hotel Ayani Banda Aceh, Minggu (27/11/2022) lalu. 

Ketika dikonfirmasi, Ustadz Mufakhir membenarkan terkait hal itu. Katanya, “Sebagai seorang akademisi dan penceramah, ia sudah banyak membantu anak bangsa maupun khalayak ramai agar punya pikiran cemerlang ke depan. Apalagi jika diamanahkan sebagai anggota DPD RI, tentu akan ada kesempatan yang lebih luas untuk bekerja dan memperjuangkan harapan dari jutaan rakyat Aceh, terutama yang terkait dengan pendidikan.”

Lebih lanjut Ustadz Mufakhir juga berpandangan bahwa Aceh yang sejatinya memiliki hak khusus dalam pengelolaan pemerintahan seperti amanah MoU Helsinki dan Undang-Undang Pemerintah Aceh (UUPA) masih terganjal sejumlah persoalan yang belum tuntas antara Aceh dan Jakarta. 

“Ini harus menjadi prioritas semua senator dari provinsi di ujung barat Indonesia bahwa ada banyak kewenangan yang dimiliki oleh daerah Aceh, tapi masih tertahan dengan aturan nasional, sehingga persoalan ini wajib kita carikan solusi bersama.” sebut Ustadz Mufakhir.

Terkait alasan memilih jalur Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ketimbang DPR RI yang banyak diincar orang, Ustadz Mufakhir menilai karena lewat lembaga tersebut, dirinya bisa tampil dan bersikap independen serta tidak dipengaruhi kepentingan kelompok atau partai politik. 
“Seorang politisi itu sudah semestinya bersikap objektif dengan memperhatikan kepentingan dan hajat orang banyak, bukan karena diintervensi oleh partai, kelompok maupun golongan.” papar Ustadz Mufakhir  .

Aceh sebagai daerah yang begitu kompleks persoalan dan kepentingan rakyat yang belum terwujud, tentu membutuhkan amunisi baru yang agamis, berpendidikan, bijak nan matang serta paham atas masalah yang sedang mendera saat ini. Karena itu pula, tekad dan keputusan Ustadz Mufakhir untuk maju dan bersaing dalam dunia politik semakin kuat.   
×
Berita Terbaru Update