GEMARNEWS.COM , BIREUEN - 500 orang lebih tenaga kesehatan mengikuti Seminar Kesehatan Nasional yang digelar oleh Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Perawat Nasional Indonesia ( DPD PPNI) Kabupaten Bireuen, bekerjasama dengan Wocare dan EdWCare.
Seminar Kesehatan Nasional tersebut mengusung tema "Amputasi Bukan Solusi pada Luka Diabetes" pada Sabtu, 27 April 2024. Informasi tersebut itu disampaikan oleh Korlap Infokom DPD PPNI Bireuen, Ns. Didi Suryadi, S.Kep., atau akrab disapa Didi Noah, Sabtu (27/4/2024), di lokasi kegiatan bertempat di Auditorium Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) Bireuen.
"Seminar tersebut diikuti oleh 500 lebih peserta dari profesi Perawat, Bidan, Dokter dan Mahasiswa, dilaksanakan secara luring dan daring melalui live streaming youtube CaPer Podcast sebagai bagian dari peringatan HUT Emas PPNI ke 50", ujar Didi Noah
Selanjutnya Didi Noah menambahkan bahwa seminar nasional tersebut menghadirkan para narasumber yang expert dibidangnya, ada Prof. Hajjul Kamil Idris dari FKep USK yang merupakan Professor Ilmu Keperawatan pertama di Aceh, Presiden InWCCA Dr (C) Ns. Edy Mulyadi, M.Kep., putra kelahiran Geurugok (Gandapura) berkarier di Universitas Sains Cut Nyak Dhien Langsa, Pakar Luka Diabetes Dr (C) Ns. Asrizal, M.Kep., dari Sumatera Utara, kelahiran Peureulak, Aceh Timur.
Selain itu, dr. Fakhrizal, Sp.B Subspesialis Bedah Vaskuler dan dr. Farhan , Sp PD dari RSUD dr. Fauziah Bireuen, dan Bd. Muaddah Ketua IBI Bireuen serta akan dimoderatori oleh host Ns.Mahadzir ZA, M.Kep. ,dosen ganteng dari Universitas Muhammadiyah Mahakarya Aceh Bireuen.
Kegiatan Seminar Nasional dibuka Ketua DPD PPNI Bireuen yang juga Wakil Direktur RSUD dr. Fauziah Bireuen Ns.Mirzal Tawi, M.K.M, yang lebih dikenal dengan Syeh Tawi Peusangan, menurutnya tema seminar ini sangat update dan kekinian sesuai dengan visi misi PPNI Bireuen mewujudkan entrepreneur tenaga kesehatan.
“Ini adalah seminar kesehatan nasional pertama dilaksanakan di Aceh pasca keluarnya UU No.17 tahun 2023 tentang Kesehatan, dimana proses pelaksanaan seminar melalui Aplikasi Satu Sehat dan Plataran Sehat dengan mendapatkan 5 SKP Kemenkes," katanya.
Syeh Tawi Peusangan mengatakan, seminar nasional ini diselenggarakan guna meningkatkan ilmu pengetahuan tentang perawatan luka diabetes, yang mana Diabetes di Indonesia menduduki peringkat 5 dunia dengan 19,47 juta penderita, sehingga tenaga kesehatan mampu beradaptasi dan berinovasi dalam pemberian pelayanan terhadap luka diabetes.
“Perawat, Bidan dan Dokter perlu meningkatkan kompetensi dan mengubah mindset dalam menyikapi transformasi ilmu pengetahuan ,” jelasnya.
Peserta tampak sangat antusias mengapresiasi selama kegiatan dan mengaku sangat puas serta berharap kegiatan ilmiah semacam ini bisa dilaksanakan secara rutin, karena disamping untuk update ilmu juga untuk pemenuhan SKP dalam proses perpanjangan Surat Izin Praktik (SIP).