Notification

×

Lima Tahun Terisolir, Warga Singgah Mata Masih Menanti Janji Jembatan dari Anggota DPR RI

Sabtu, 31 Mei 2025 | 23.16 WIB Last Updated 2025-05-31T16:17:05Z


GEMARNEWS.COM,  LHOKSUKON - Sudah lima tahun lamanya warga Gampong Singgah Mata, Cot Paya dan berapa gampong Kecamatan Baktiya Barat, Kabupaten Aceh Utara, hidup dalam keterisolasian akibat putusnya jembatan penghubung utama di desa mereka. Hingga kini, belum ada tanda-tanda pembangunan, meskipun janji telah sempat disampaikan oleh salah satu anggota DPR RI pada awal tahun 2022.

Kondisi ini membuat warga kesulitan beraktivitas, terutama saat musim hujan dan banjir. Anak-anak harus menempuh jalur alternatif yang jauh dan berbahaya untuk ke sekolah, sementara petani dan warga lansia juga mengalami kesulitan besar untuk mengakses pusat kecamatan dan layanan kesehatan.

Informasi yang diperoleh, pada 5 Januari 2022, seorang anggota DPR RI dari Dapil Aceh II, H. Ruslan Daud atau biasa disapa HRD dari Fraksi PKB, sempat mengunjungi lokasi jembatan yang putus. Didampingi perangkat desa, unsur Koramil, Kapolsek, dan tokoh masyarakat, HRD menjanjikan pembangunan jembatan gantung rangka baja melalui Kementerian PUPR. Namun hingga kini, janji tersebut tidak kunjung terealisasi.

Mirisnya, informasi yang diterima masyarakat menyebutkan bahwa proyek jembatan tersebut justru dialihkan ke lokasi lain, tepatnya di Bagok, Kabupaten Aceh Timur. Keputusan ini menimbulkan kekecewaan mendalam bagi warga Singgah Mata yang merasa telah dijadikan alat politik semata.

“Gampong ini dulunya menjadi tempat strategis saat kampanye, bahkan pernah dijadikan pusat pengumpulan saksi dari berbagai kecamatan seperti Seunudon, Tanah Jambo Aye, Langkahan, Baktiya, hingga Lhoksukon,” ungkap Rizwan, salah satu tokoh desa juga ketua saksi pemenangan HRD dalam rilisnya kepada Gemarnews.com, Sabtu (31/5/2025).

"Kini masyarakat hanya bisa berharap kepada pemerintah Aceh dan wakil rakyat lainnya, seperti TA Khalid, agar benar-benar memperjuangkan pembangunan jembatan tersebut" tambahnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kal Ti, warga Desa Singgah Mata berharap segera direalisakan pembangunan yang sudah dijanjikan.

“Kami tidak butuh janji baru, yang kami harapkan adalah realisasi. Sudah cukup lima tahun kami menunggu" ungkap Kal Ti.

Menurutnya, kondisi jembatan yang belum tersentuh pembangunan ini bukan hanya menjadi simbol dari terputusnya akses fisik, tetapi juga kerap kali dimaknai warga sebagai gambaran dari terputusnya kepedulian dan janji politik.

"Warga mengingat bahwa kunjungan HRD ke lokasi saat itu turut didampingi oleh unsur TNI, Polri, pemerintah desa, dan tokoh masyarakat. Mereka berharap momen tersebut bukan sekadar seremoni, tetapi menjadi titik awal untuk membuka kembali akses penghubung dan mewujudkan harapan yang telah lama tertunda" pungkasnya. (Red).

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update