GEMARNEWS.COM, TAKENGON - sumber (acehtengahkab.go.id) - Prosesi adat menyambut
kehadiran Menteri Kehutanan Republik Indonesia Raja Juli Antoni, Duta Besar
Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey, dan Bupati Aceh Tengah Drs. Haili Yoga,
M.Si. Masyarakat setempat menyambut hangat, lengkap dengan tradisi peusejuk,
sebagai tanda harapan dan doa agar program ini membawa kebaikan bagi alam dan
manusia. Dua gajah jinak berjalan pelan di tengah hamparan alam Desa Karang
Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. Di belalainya, tergantung
karangan bunga yang akan mereka kalungkan kepada para tamu kehormatan. Pagi
itu, Kamis (19/06/2025). hutan Peusangan menjadi saksi dimulainya babak baru
dalam upaya pelestarian gajah Sumatera: Peusangan Elephant Conservation
Initiative resmi diluncurkan.
Dalam
sambutannya, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni mengungkapkan bahwa proyek ini
bukan sekadar program teknis, tapi lahir dari perhatian langsung Presiden
Prabowo Subianto terhadap persoalan konflik antara manusia dan gajah di Aceh.
“Program ini sangat penting. Minggu lalu saya dipanggil langsung oleh Presiden.
Beliau sangat serius dengan isu ini, terutama di wilayah Aceh Tengah, Bireuen,
dan sekitarnya,” ucap Raja Juli.
Pemerintah,
sambungnya, telah menyiapkan kawasan seluas 20.000 hektare yang akan dikelola
bersama WWF. Kawasan ini tidak hanya untuk gajah, tapi juga untuk masyarakat
sekitar agar bisa hidup berdampingan secara damai. Ia pun mengingatkan agar
tidak ada lagi kekerasan terhadap satwa. “Kalau ada rumah warga yang rusak
karena gajah, insyaallah akan kita bantu ganti. Jangan ada lagi gajah yang
dibunuh atau diracun,” pesannya dengan tegas.
Berbeda dari
pendekatan konservasi yang hanya berfokus pada pelestarian satwa, inisiatif ini
juga membawa semangat pemberdayaan masyarakat melalui pola agroforestri. Dengan
begitu, masyarakat bisa tetap bercocok tanam, meningkatkan ekonomi keluarga,
sekaligus menjaga keseimbangan lingkungan.
Duta Besar
Inggris untuk Indonesia, Dominic Jermey, tampak terkesan dengan suasana dan
sambutan yang diterimanya. “Luar biasa, saya kagum dengan alam Aceh Tengah dan
keramahan warganya. Dan tentu saja, Kopi Arabika Gayo yang saya cicipi
tadi—luar biasa, benar-benar kopi terbaik dunia,” ujarnya, disambut senyum para
undangan.
Dominic
menambahkan bahwa pemerintah Inggris ingin menjadi bagian dari solusi konflik
antara manusia dan satwa liar. “Kami datang untuk belajar, mendengar, dan
berkolaborasi. Kami percaya, upaya pelestarian bisa sejalan dengan peningkatan
kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Program
Peusangan Elephant Conservation Initiative digadang-gadang sebagai proyek
percontohan nasional. Bukan hanya tentang konservasi, tapi tentang bagaimana
pemerintah, masyarakat, dan dunia internasional bisa bekerja bersama dengan
semangat yang berpihak pada manusia dan alam.
Sebagai
bentuk dukungan konkret, pemerintah menyerahkan bibit tanaman produktif kepada
kelompok masyarakat dari Aceh Tengah, Bener Meriah, Pidie, dan Aceh Jaya.
Bibit-bibit ini diharapkan menjadi awal baru bagi pertanian berbasis
konservasi.
Wakil Ketua
DPRK Aceh Tengah H. Hamdan SH menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas
dukungan dari pemerintah pusat dan mitra internasional. “Kami berharap, ini
bukan hanya tentang menjaga gajah, tapi juga menjaga harapan masyarakat kami,”
Dengan
semangat kolaborasi dan harapan baru, langkah kecil dari Desa Karang Ampar ini
diharapkan bergema hingga ke seluruh pelosok negeri, mengingatkan kita bahwa
menjaga alam berarti juga menjaga masa depan bersama. Tutup Politisi Partai
NasDem ini (red/Fasya Harsa/Diskominfo)