Aceh Timur – Ironis, di tengah gegap gempita perayaan HUT Kemerdekaan RI, anak-anak di pedalaman Aceh Timur justru belajar dalam rasa takut. Bangunan SDN Kuala Pango I kembali roboh, menyisakan tembok retak dan atap lapuk yang sewaktu-waktu bisa menimpa siswa.jumat (15/8/2025).
Warga setempat mengaku pernah mendengar langsung Kepala Dinas Pendidikan Aceh Timur berbicara via telepon dengan Pj Bupati Aceh Timur, Amrullah, membahas perbaikan sekolah tersebut. Bahkan, Pj Bupati Amrullah pernah turun langsung meninjau kondisi sekolah itu. Namun fakta di lapangan menunjukkan, semua hanya berhenti pada kunjungan tanpa realisasi.
Investigasi awak media yang kembali mendatangi SDN Kuala Pango I menemukan bahwa kondisi bangunan masih seperti semula. Tidak ada perbaikan, tidak ada pengerjaan, hanya dinding retak yang makin melebar dan bagian bangunan yang kian rapuh.
"Bangunan sekolah kami sudah banyak yang rusak. Kami takut anak-anak akan terluka kalau runtuh lagi," keluh seorang guru yang enggan disebutkan namanya.
Keluhan serupa datang dari wali murid. "Sepertinya pendidikan di pedalaman ini bukan prioritas. Banyak sekolah rusak, tapi tidak kunjung diperbaiki," ujarnya kesal.
Kondisi ini memicu kemarahan masyarakat yang menilai Dinas Pendidikan Aceh Timur lamban dan terkesan abai. Mereka menuntut pemerintah segera turun ke lapangan, memeriksa, dan memperbaiki sekolah-sekolah rusak di daerah pedesaan demi keselamatan dan masa depan anak-anak.
Di hari kemerdekaan yang seharusnya menjadi simbol kebebasan dan kemajuan, ironinya di Kuala Pango I, anak-anak justru ‘terpenjara’ dalam bangunan roboh yang mengancam nyawa
