Notification

×

Anggota DPRK Dukung, 13 Dinas Aceh Tengah Teken Komitmen Wajib Belajar 13 Tahun

Jumat, 26 September 2025 | 17.33 WIB Last Updated 2025-10-11T10:38:56Z




GEMARNEWS.COM, TAKENGON  – Anggota DPRK Aceh Tengah Nove Alfirzan mendukung penuh pemerintah Kabupaten  mencatat sejarah baru dalam dunia pendidikan daerah. Sebanyak 13 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Komitmen Bersama pelaksanaan Program Wajib Belajar 13 Tahun, yang dimulai dari 1 tahun pra-sekolah berkualitas, Jumat (26/09/2025).

Penandatanganan ini berlangsung megah di Command Center Kabupaten Aceh Tengah, dipimpin langsung oleh Bunda PAUD Aceh Tengah Risnawati, S.SiT dan Sekretaris Daerah Drs. Mursyid, M.Si, disaksikan oleh jajaran pejabat serta perwakilan masyarakat.

Langkah berani ini menegaskan tekad pemerintah daerah dalam menyiapkan generasi emas sejak dini. “Satu tahun pra-sekolah dalam kerangka wajib belajar ini adalah kunci menciptakan kesiapan belajar yang optimal. Anak-anak harus masuk SD dengan kematangan emosional dan sosial, bukan dipaksa calistung dini,” tegas Sekda Mursuid dalam sambutannya.

Sinergi 13 OPD, Wujudkan PAUD Holistik Integratif

Bunda PAUD Risnawati mengungkapkan, keberhasilan PAUD tidak mungkin berdiri sendiri tanpa sinergi lintas sektor. Pendidikan Anak Usia Dini harus dilakukan secara Holistik Integratif (HI), mencakup layanan kesehatan, gizi, perlindungan, hingga literasi sejak dini.

“PAUD Aceh Tengah tidak hanya soal kurikulum. Dinas Kesehatan hadir untuk imunisasi dan gizi, DISDUKCAPIL memastikan akta kelahiran, DKBPPA mengawal perlindungan anak, Dinas Sosial memberi jaminan kesejahteraan, hingga Dinas Perpustakaan dan Arsip menumbuhkan budaya literasi sejak kecil”, ujar Bunda Paud.

Fokus Aksi: Pendidikan, Gizi, dan Perlindungan Anak

Komitmen bersama ini diarahkan pada tiga fokus utama. Pertama, pemerataan akses PAUD bermutu di seluruh kampung, terutama daerah terpencil. Kedua, layanan gizi dan kesehatan anak melalui pemeriksaan rutin, pencegahan stunting, serta imunisasi lengkap. Ketiga, penguatan peran keluarga, dengan edukasi pengasuhan positif dan kesadaran pentingnya pra-sekolah.

Dengan langkah besar ini, Aceh Tengah dipandang layak menjadi model kabupaten yang serius membangun pendidikan dari akar paling dasar. “Kami ingin memastikan setiap anak di negeri di atas awan ini tumbuh sehat, cerdas, terlindungi, dan siap menghadapi masa depan,” ujar Sekda.

Bupati Aceh Tengah, melalui Sekda, menegaskan bahwa Wajib Belajar 13 Tahun telah masuk sebagai agenda prioritas pembangunan daerah. Semua OPD diminta bekerja nyata, bukan hanya sekadar komitmen di atas kertas.

Masyarakat yang hadir dalam acara ini menyambut antusias. Para orang tua mengaku lega, karena program ini akan mengurangi beban biaya sekaligus memberi jaminan bahwa anak-anak mereka mendapat layanan pendidikan terbaik sejak usia dini.

Dengan hadirnya komitmen bersama ini, Aceh Tengah meneguhkan diri untuk mencetak generasi emas yang siap menyongsong Indonesia Maju 2045. “Ini bukan sekadar tentang pendidikan, tapi tentang peradaban. Kita ingin anak-anak Aceh Tengah menjadi generasi sehat, berakhlak, berkarakter, dan unggul”, pungkas Mursyid. (RH/ProkopimAT/red)

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update