Notification

×

Diduga Bobby Terkesan Menyulut Perang Birokrasi dengan Aceh

Minggu, 28 September 2025 | 20.03 WIB Last Updated 2025-09-28T13:03:04Z

Aceh Utara-Polemik antara Aceh dan Sumatera Utara kian memanas. Setelah kisruh terkait klaim sepihak atas empat pulau, kini Gubernur Sumut Bobby Nasution kembali mengusik Aceh dengan melarang kendaraan berplat BL beroperasi di Sumut.


Muhammad atau yangsering disapa Rimung Buluh, Ketua Asosiasi Pewarta Pers Indonesia (APPI) Aceh Utara, menyebut kebijakan Bobby bukan sekadar blunder, melainkan upaya menyulut perang birokrasi terhadap Aceh. “Ini bukan persoalan kecil. Ini menyangkut marwah Aceh yang seolah sedang diuji kesabarannya. Bobby telah menciptakan stigma buruk terhadap Aceh hanya karena ego politik sempit,” tegas Rimung, Minggu (28/9).


Rimung menilai kebijakan ini diskriminatif dan mencederai hubungan baik antarprovinsi. “Di Aceh, kendaraan berplat BK bebas lalu-lalang tanpa pernah dipersoalkan. Tetapi ketika kendaraan Aceh masuk Sumut, justru diusik dan dilarang. Apakah ini yang disebut persaudaraan antarbangsa? Ini penghinaan terhadap Aceh dan rakyatnya,” ujarnya.


Lebih jauh, Rimung mengingatkan bahwa Aceh memiliki sejarah panjang dalam menjaga harga diri dan kedaulatan. “Sejarah mencatat, rakyat Aceh tidak pernah tunduk ketika marwah diinjak-injak. Dari Teuku Umar hingga Cut Nyak Dhien, Aceh berdiri di garis terdepan menjaga kehormatan. Apakah Bobby ingin mengulang luka lama dengan kebijakan gegabah yang memancing amarah rakyat?” sindir Rimung.


Ia menambahkan, kebijakan semacam ini hanya memperkeruh hubungan Aceh–Sumut, merusak iklim ekonomi, dan mempermalukan semangat persatuan bangsa. “Roda perdagangan dan transportasi antarwilayah adalah urat nadi ekonomi Indonesia. Jika Bobby menghambatnya, berarti ia sedang menentang kepentingan rakyat. Ini bukan sekadar blunder, ini pengkhianatan terhadap semangat kebersamaan,” kata Rimung dengan nada tegas.


Menurut Rimung, masyarakat Aceh tidak bisa selamanya diam. “Kalau Bobby terus berulah, ia akan dikenang sebagai gubernur yang bukan merangkul, tetapi mengusik. Aceh terlalu besar untuk diperlakukan semena-mena. Jangan sampai amarah rakyat Aceh menjadi bara yang sulit dipadamkan,” pungkasnya.


Kini, Bobby Nasution semakin tersudut. Alih-alih tampil sebagai pemimpin muda visioner, ia justru terlihat sebagai sosok yang sembrono, menciptakan jurang pemisah, dan menodai sejarah panjang persaudaraan antarbangsa di tanah air.

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update