Notification

×

Jejak Langkah Pemuda: Tatarstan, Indonesia, dan Festival Pemuda Dunia

Jumat, 26 September 2025 | 09.48 WIB Last Updated 2025-09-26T02:48:18Z


 Jejak Langkah Pemuda: Tatarstan, Indonesia, dan Festival Pemuda Dunia ( World Youth Forum 2025 Rusia )


GEMARNEWS.COM, RUSIA - Ada momen ketika sejarah kecil seorang pemuda terhubung dengan sejarah besar dunia. Di bulan September ini, Nizhny Novgorod menjadi saksi pertemuan ribuan anak muda dari berbagai belahan bumi dalam Festival Pemuda Dunia 2025. Sebuah panggung internasional tempat gagasan, mimpi, dan persahabatan lintas bangsa bertemu untuk satu tujuan: membangun masa depan yang lebih baik.

 

Dari Tatarstan, 29 pemuda terbaik berangkat setelah melalui seleksi ketat. Mereka datang bukan hanya sebagai individu, tetapi sebagai simbol harapan: ilmuwan muda, wirausahawan, desainer, atlet, jurnalis, dan pengembang yang berani melangkah membawa kisah masing-masing.

 

Menteri Pemuda Tatarstan, Rinat Sadykov, dengan bangga melepas mereka sambil berpesan agar terus aktif, percaya diri, dan membawa nama baik tanah kelahiran.

 

Namun, cerita festival ini tidak hanya tentang Tatarstan. Ada kisah dari Nusantara—dari Aceh, Indonesia—yang ikut mewarnai pertemuan besar ini. Dialah Mohammad Adzannie Bessania Raviq, mahasiswa S2 Pascasarjana  Magister Biologi/Mikrobiologi di Kazan Federal University, Rusia. Di tanah asing, ia meniti ilmu yang akan menjadi bekal bagi masa depan. Kehadirannya di festival ini bukan sekadar representasi personal, melainkan juga wajah Indonesia yang ramah, cerdas, dan siap bekerja sama dengan dunia.

 


Ketika ditanya tentang motivasinya, Adzannie dengan mata berbinar berkata:

“Saya percaya bahwa pemuda bukan hanya penerus bangsa, tetapi juga penggerak perubahan. Dengan hadir di Festival Pemuda Dunia, saya ingin menunjukkan bahwa Indonesia siap berbagi gagasan, budaya, dan semangat kolaborasi. Ini kesempatan untuk belajar dari dunia, sekaligus memperkenalkan Aceh dan Indonesia ke panggung internasional.”

 

Festival Pemuda Dunia ini lebih dari sekadar acara. Ia adalah ruang di mana perbedaan menjadi kekuatan, di mana dialog menjadi jembatan, dan di mana kreativitas menjelma solusi nyata atas tantangan global. Dari ruang diskusi, pameran budaya, hingga kolaborasi teknologi, setiap detik pertemuan menjadi titik temu ide-ide segar.

 

Bagi Indonesia, partisipasi pemuda seperti Adzannie adalah pengingat bahwa kita tidak boleh berhenti bermimpi besar. Bahwa dari ujung Aceh, dari sudut-sudut kecil negeri, lahir generasi yang mampu menembus batas, duduk sejajar, bahkan memimpin percakapan global.

 

Festival ini akan berakhir pada 21 September 2025, tetapi percakapan dan persahabatan yang lahir darinya akan terus hidup. Karena sejatinya, masa depan dunia ada di tangan mereka yang berani berkolaborasi lintas budaya dan bangsa. 


Pengirim: Mohammad Adzannie Bessania Raviq (Rusia)

Editor : Agusnaidi B

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update