GEMARNEWS.COM, JAKARTA – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI)
Pusat, melalui Pengurus Pusat Sdr. Brili Agung, menyampaikan kritik terkait
pelaksanaan program Business Assistant (BA) Koperasi Merah Putih (KMP) yang
diinisiasi oleh Kementerian Koperasi. Meskipun menilai program Koperasi Merah
Putih sebagai inisiatif yang sangat baik dan strategis untuk mendongkrak
ekonomi kerakyatan, HIPMI menyoroti bahwa rekrutmen Business Assistant tidak
tepat sasaran, berpotensi menggagalkan tujuan awal program dan berujung pada
pemborosan anggaran negara. (11/10/2025)
Brili Agung
menjelaskan bahwa kegagalan seleksi terlihat jelas dari dua permasalahan
fundamental:
1. Kualifikasi
Business Assistant yang Tidak Sesuai Kebutuhan Lapangan
HIPMI menemukan bahwa
sebagian besar Business Assistant yang terpilih disinyalir tidak memiliki rekam
jejak yang memadai sebagai pebisnis sukses yang pernah mengembangkan usahanya.
Padahal, peran utama seorang Business Assistant adalah menjadi problem solver
yang mampu memberikan solusi kongkrit atas permasalahan yang dihadapi Koperasi
Merah Putih dalam pengembangan usaha. Kesenjangan antara kualifikasi BA dan
kebutuhan nyata KMP akan menyebabkan pendampingan yang diberikan tidak efektif
dan hanya berkutat pada aspek administratif.
2. Proses Rekrutmen
yang Eksklusif dan Minim Keterlibatan Praktisi
Proses rekrutmen
Business Assistant Koperasi Merah Putih dinilai tidak melibatkan secara aktif
asosiasi pengusaha atau wirausaha di Indonesia. Ketiadaan kolaborasi ini
menghasilkan Business Assistant yang kurang memiliki expertise dan pemahaman
praktis yang mendalam dalam dunia pendampingan usaha dan pengembangan UMKM.
"Program ini
strategis dan memiliki multiplier effect yang luas, namun
jika sesuatu diserahkan kepada yang bukan ahlinya, maka tunggulah
kehancurannya. Jika kondisi ini dibiarkan, tujuan awal direkrutnya BA untuk
mendampingi UMKM berpotensi meleset jauh dari target dan hanya akan
membuang-buang anggaran yang seharusnya dapat dimanfaatkan lebih efektif,"
tegas Brili Agung.
Usulan Solusi Kongkrit dari
HIPMI
Untuk memastikan
program Koperasi Merah Putih berjalan optimal dan mencapai sasaran, HIPMI
mengajukan dua usulan solusi kongkrit kepada pihak penyelenggara program:
1.
Libatkan
Asosiasi Pengusaha Sebagai Tim Expert Mentor: Kementerian Koperasi harus segera melibatkan
asosiasi pengusaha seperti HIPMI untuk menjadi tim ahli (expert mentor) yang akan memberikan bimbingan dan
pelatihan lanjutan bagi para Business Assistant terpilih. Keterlibatan ini akan
menjamin transfer pengetahuan dan pengalaman bisnis praktis yang dibutuhkan
KMP.
2.
Lakukan
Tes Lanjutan (Follow-up Test): Segera laksanakan tes lanjutan atau verifikasi komprehensif
bagi seluruh Business Assistant untuk memverifikasi secara langsung
pengetahuan, pengalaman, dan kemampuan mereka dalam menyelesaikan kasus-kasus
nyata dalam dunia usaha.
HIPMI siap
berkolaborasi penuh dengan pemerintah untuk menyukseskan Koperasi Merah Putih
sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan, namun mendesak agar evaluasi dan
perbaikan seleksi Business Assistant segera dilakukan demi menjamin kualitas
pendampingan yang diterima oleh Koperasi Merah Putih. (*)