GEMARNEWS.COM, YOGYAKARTA – Momentum transformasi perkaderan Muhammadiyah dirangkai dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) PP Muhammadiyah 2025, yang diselenggarakan pada 24-26 Oktober 2025 M. / 2-4 Jumadil Awal 1447 H. di Kampus Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Acara ini menjadi panggung strategis bagi 200 pengurus wilayah MPKSDI se-Indonesia, maupun Ortom tingkat Pusat untuk mereformasi sistem perkaderan Muhammadiyah untuk menghadapi era digital yang kian dinamis. (20/10/25)
Mengusung tema “Muhammadiyah 2050: Profil Kader Islam Berkemajuan
di Era Society 5.0”, Rakornas ini menjadi ruang musyawarah strategis untuk
merefromasi sistem perkaderan Muhammadiyah untuk menghadapi era digital, AI,
publik virtual, dan tantangan global lainnya. Tema tersebut merupakan penegasan
bahwa Muhammadiyah harus adaptif dan shalih fi kulli zaman wa makan,
saleh di setiap zaman dan tempat. Karena dunia maya kini se ramai dunia nyata,
pergaulan digital riuh seperti kehidupan offline, dan pengkaderan bukan
sekadar sekarang, tapi investasi penggerak masa depan hingga tahun 2050.
“Muhammadiyah dulu, sekarang, dan 2050 berbeda. Tantangan Society
5.0 menuntut kader yang lebih adaptif, inovatif, dan berorientasi masyarakat,”
tegas Dr. Bachtiar Dwi Kurniawan, MPA., Ketua MPKSDI PP
Muhammadiyah.
Rakornas ini digelar di paruh pertama periode kepengurusan MPKSDI
2022-2027, tepat dua setengah tahun berjalan. Acara diawali dengan paparan
capaian program, dilanjutkan evaluasi kinerja melalui feedback peserta,
serta musyawarah reformasi Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM), penguatan
digitalisasi database kader yang terintegrasi, dan penguatan sekolah
kader berbasis kebutuhan masyarakat.
“Ini momentum untuk akselerasi program hingga 2027, sekaligus
silaturahim dan reuni kader nasional,” ujar Bachtiar.
Agenda nasional ini diikuti oleh 200 peserta yang terdiri dari
Pimpinan dan Anggota MPKSDI PP Muhammadiyah, Wakil Ketua PWM bidang Perkaderan,
Instruktur Perkaderan Tingkat Wilayah, Ketua, Sekretaris dan Bendahara MPKSDI
PWM se-Indonesia, Ketua MPKSDI PDM Solo Raya dan D.I. Yogyakarta, Ortom Tingkat
Pusat, Korps Instruktur MPKSDI PP Muhammadiyah, MPK PP ‘Aisyiyah, dan
Asistensi MPKSDI PP Muhammadiyah. Musyawarah akan membahas draft reformasi SPM
yang dirancang MPKSDI, untuk dimatangkan dengan masukan kolektif dari
musyawirin yang hadir pada arena Rakornas.
Dalam keterangannya di Yogyakarta pada Senin (20/10/2025), Bachtiar
menyampaikan urgensi transformasi Sistem Perkaderan Muhammadiyah ini secara
mendalam.
“Sistem perkaderan lama tak lagi relevan di era AI dan media sosial
yang belum ada dulu. Kita butuh model baru untuk cetak kader adaptif 10-30
tahun ke depan, “on call, on fire*, presisi, dan pasti. Bagaimana kader
kita hadapi AI. Kita bentuk mereka sebagai penggerak Muhammadiyah yang
kompatibel dengan setiap zaman: setiap zaman ada orangnya, setiap orang ada
zamannya,” terang Bachtiar.
Lebih lanjut, Bachtiar menjelaskan tiga pilar utama. Pertama,
Reformasi Sistem Perkaderan Muhammadiyah (SPM) untuk profil kader Islam
berkemajuan yang menjawab cetak biru Muhammadiyah 2050, beda dari 2025. Kedua,
Penguatan Database Kader Digital.
“Kita bangun bank data terintegrasi dengan nomor induk kader unik.
Tak lagi manual, supaya tak hilang data atau kader. Mau kader di Aceh? Tinggal
panggil, dia ada. Syahadah digital, tak perlu cetak ulang, ter-register, dan
tak bisa ditipu,” tukas Bachtiar.
Ketiga, Sekolah Kader Berbasis Masyarakat: Fokus pada kebutuhan
lokal, inklusif, dan humanis.
“Ketiga, Sekolah Kader Berbasis Masyarakat, kita fokuskan pada
kebutuhan lokal yang inklusif dan humanis,” ujar Bachtiar.
Dengan kegiatan ini, menurut Bachtiar, MPKSDI PP Muhamamdiyah akan
menyusun cetak biru profil kader yang kuat, memperkuat kohesi kader
Muhammadiyah yang majemuk, serta mensyiarkan visi Muhammadiyah 2050 yang
humanis, inovatif, serta berorientasi kebutuhan umat dan persyarikatan.
Bachtiar menegaskan bahwa Rakornas ini bukan hanya ajang evaluasi,
tapi juga akselerasi program perkaderan di Muhammadiyah.
“Rakornas MPKSDI menjadi pesan bahwa Muhammadiyah siap memimpin
peradaban digital dengan nilai Islam Berkamajuant. Database kader yang
terintegrasi, akan memastikan sumber daya insani kita tak pernah hilang, dan
siap tempur kapan saja,” ungkap Bachtiar.
Menurutnya, kegiatan seperti ini dapat mempererat persaudaraan kader
dari Sabang hingga Merauke, serta memberi dampak nyata terhadap umat dan
persyarikatan. Bachtiar juga mengajak seluruh Kader Muhammadiyah dimana pun
berada untuk memeriahkan agenda Rakornas MPKSDI PP Muhammadiyah 2025 di
Surakarta. (*)