Notification

×

Budi Ardiansyah, 250 Ton Beras Impor di Sabang Legal

Senin, 24 November 2025 | 20.22 WIB Last Updated 2025-11-24T13:22:22Z


 

GEMARNEWS.COM, SABANG  – Ketua Majelis Ekonomi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Aceh Budi Ardiansyah menyayangkan sikap Kementerian Pertanian tiba-tiba menyegel 250 ton beras impor di gudang milik PT Multazam Sabang Group (MSG) pada Minggu (23/11/2025). Kementan menyebut beras impor asal Thailand dan Vietnam itu ilegal karena belum mendapatkan restu pusat. (24/11/2025)

 


Budi Ardiansyah menyampaikan, berdasarkan penelusuran, 250 ton beras asal Thailand itu sudah mengantongi izin Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) serta dibongkar dibawah pengawasan Bea Cukai serta forkopimda Sabang.

 

Proses bongkar muat 250 ton beras di Pelabuhan CT-1 pada Kamis, (20/11/2025) lalu berlangsung secara resmi dan disaksikan langsung berbagai unsur pemerintah daerah.

 

Terlepas dari semuanya itu bahwa seluruh proses impor beras mengikuti aturan kawasan perdagangan bebas, diawasi Bea Cukai, dan dicatat secara resmi oleh BPKS.

 

Ketua Majelis Ekonomi ini mengatakan lagi “Ini bukti bahwa Sabang mampu menjadi pintu masuk distribusi resmi, menyerap tenaga kerja, memenuhi kebutuhan masyarakat, dan menggerakkan ekonomi. Semua proses legal, terbuka, dan diawasi Bea Cukai serta mengikuti aturan pemerintah pusat”.

 

Pasal 3 ayat (1) yang dimaksud dengan “bebas tata niaga” adalah pemasukan dan pengeluaran barang ke dan kawasan Sabang tidak diperlukan perizinan seperti yang berlaku diwilayah Indonesia lainnya, karena kawasan sabang adalah terpisah dari wilayah pabean Indonesia. Jenis barang bebas tata niaga yang dimasukan dan dikeluarkan ke dan dari Kawasan Sabang ditetapkan oleh BPKS. nah ini yang harusnya dipahami oleh Mentan tentang posisi dan kedudukan BPKS, jangan terlalu sering kali offside Mentan dengan membuat gaduh dimana mana.

 

Kami juga melihat proses pemasukan barang dilakukan secara terbuka dan sesuai ketentuan yang berlaku di Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang. Beras kemudian dibawa ke gudang resmi PT MSG, yang berada tak jauh dari pelabuhan untuk mempermudah proses distribusi di dalam kawasan. Kata Budi Ardiansyah kepada media ini.

 

masuknya beras impor ini sebagai momentum penting bagi geliat ekonomi kota. Ia menekankan pemerintah kota mendukung penuh aktivitas impor resmi yang mengikuti ketentuan kawasan.

 

Menurutnya, Sabang memiliki peluang mengembangkan sektor perdagangan asalkan tidak melanggar aturan, terutama terkait barang-barang terlarang dan produk yang tidak boleh keluar dari zona perdagangan bebas. Tutup ketua Majelis Ekonomi PWM Aceh ini. (red)

Gemar Sport

Artikel Pilihan

×
Berita Terbaru Update