Notification

×

Iklan ok

Optimalkan Sistem Managemen, RSU Chik Ditiro Sigli Terapkan Aturan KPI

Sabtu, 25 Juli 2020 | 19.48 WIB Last Updated 2020-07-25T12:48:02Z

Gemarnews.com, Pidie – Pihak Manageme Rumah  sakit Chik Ditiro memberikan penjelasan dan rencana tindak lnjut  pengebangan sistem Kerja Tenaga Medis berbasis kinerja atau Key Pofermance Indikator (KPI).

Keputusan Managemen Rumah Sakit Chik Ditiro Sigli merasionalisasi sistem perhitungan jasa medis tersebut sangat tepat dimana perhitungan jasa medis dihitung berbasis kinerja,  ujar  Kepala Bidang Pelayanan Medis RSU Chik Ditiro Sigli dr. Dwi Wijaya, di Aula Diklat, Sigli, Sabtu, (25/7/2020).

Kegiatan tersebut bertujuan menyampaikan langkah strategi yang sudah dilakukan dan memaparkan rencana tindak lanjut kedepan terkait pengembangan sistem managemen RSU Chik Ditiro Sigli.
"Kami selaku managemen RSCDT Sigli mengambil langkah ini setelah menerima berbagai kajian dan masukan dengan mempertimbangkan berbagai kritikan namun keinginan kami ingin memberi pelayanan yang lebih optimal bagi pasien," Ujar Dwi.

Selama sistem tersebut berjalan diakuinya besaran jasa medis yang didapatkan oleh tenaga medis akan berkurang dari jumlah sebelum sistem itu dimulai, namun pihaknya sangat memperhatikan pelayan yang lebih optimal dari tenagan medis untuk seluruh pasien.

Dalam perjalannya sistem remunerasi jasa medis berjalan, sudah pasti ada permasalahan dan kritikan dari tenaga medis yang diterima managemen, jelas Dwi.

Namun perlu diperjelas dimana managemen RSCDT Sigli dalan proses Kliem JKN melalui BPJS mempunyai rumus N - 2, maksudnya pengajuan setiap kliem pelayanan yang dilakukan Pihak RS sampai bulan Maret jadi pihaknya mengakui pembayaran Jasa Medis baru selesai dibayar bagi tenaga medis untuk bulan Januari 2020.

"Persoalan jasa medis yang terhambat serta belum di bayarkan penting juga diketahui oleh seluruh masyarakat bahwa proses kliem mempunyai rumus (N -2) jadi setiap kliem pelayanan medis yang kami lakukan mengikuti aturan itu, saya mengakui untuk jasa medis sampai saat ini baru bisa dibayarkan sampai bulan januari 2020," jelas dr. Dwi.

Sementara itu Direktur Rumah Sakit Chik Ditiro Sigli dr. Muhammad Yassir, Sp.An menyampaikan, Pihaknya dalam mengambil setiap keputusan untuk membangun managemen RS CDT sudah mempertimbangkan langkah strategy berdasarkan aturan yang belaku secara nasional.

"Saya bersyukur dengan adanya kritikan selalu memberikan masukan yang sangat berarti untuk memperbaiki sistem lebih baik, kedepan semua pelayanan akan berbasis waktu sehingga memberikan pelayanan yang lebih cepat, tepat dan akurat untuk pasien yang dilayani," ungkap dr Yassir.

Pihaknya mengakui persoalan pro dan kontra terkait keputusan tersebut semua sudah menjadi hal yang wajar untuk memperbaiki seluruh kerangka kerja menjadi sistem kerja online sehingga memudahkan masyarakat dalam mengaksesnya, Pihaknya kedepan akan menilai sistem kerja Medis di RSCDT berbasis waktu sehingga semua aktifitas akan lebih cepat dalam memberikan pelayanan.

Pada kesempatan itu salah satu Dokter Ahli Orthopedi di Rumah Sakit Chik Ditiro dr. Ikhsan SpOT menyampaikan, awalnya sempat meragukan sistem remunerasi jasa medis tersebut akan berjalan berjalan dengan baik mengingat jasa medis yang di terima Dokter Ahli sejatinya berkurang, namun ianya merasa bahwa keputusan tersebut tepat dilakukan dan sudah selayaknya didukung untuk kemajuan RSCDT Sigli kedepan.

"Pada awal berjalan keputusan ini masih sangat jauh dari sempurna namun perubahan ini sudah di rasakan tiga bulan bahkan satu tahun kedepan, Kita ini menjual jasa namun siapa yang memberikan jasa pelayanan yang baik untuk masyarakat maka hasilnya juga akan lebih baik dan harapan saya kedepan masyarakat akan mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat Pidie,". (*)

×
Berita Terbaru Update